Rabu, 23 Maret 2016

go.. grow BMX

Tadinya si buluk Wim Cycle ini sudah terlantar nasibnya di ujung tembok sana. Kami anggap sudah waktu-nya pensiun. Tapi rasanya kog belum total pengabdian-nya. Sebagai sarana belajar... sepeda ukuran 16" ini adalah spesies ke-2 yang menemani para bocah. Dapet-nya beli tipe second. Menyesuaikan tahapan si sulung yang beranjak besar dan butuh tunggangan yang ideal. 
Ternyata diluar dugaan. Tumbuh si sulung lebih cepat dari perkiraan. Bahkan sekarang lebih pede pake Federal wildCat ban 26". Dan si WimSaikel ini beralih pengguna ke adiknya. Fathir yang masih duduk kelas 1 SD. Gak lama..., mungkin karena beda tabiat cara pakai. Si WC item lebih sering lolos rantai dari gir. Handel rem yang berantakan lah. akibat bentur sana-sini. Akhirnya gak lama terbengkalai. Saya anggap sudah saatnya cari pengganti. Sementara si bocah laki mulai merongrong minta ganti sesegera-mungkin. Hihihi... berhubung kondisi kantong seret. Yah terpaksa ubah strategi.... utak-atik lagi. Benahi sendiri. Belanja sedikit keperluan part yang perlu saja.

Ah, efek sinetron go-go BMX memang luar biasa! Hampir mempengaruhi semua kalangan bocah jadi keranjingan mancal. Toh, ini sama saja efeknya dengan silam 80-an. Ketika itu BMX-mania jadi merajalela sejak tayangan pilem BMX Bandit. Syukur-nya Fathir bukan tipe rewel akut. Gak harus ada barang baru. toh, Dia masih mau ber-atribut si Wim Cycle butut ini. yang penting bisa pake berangkat ngaji.
go..go BMX... go growth as cyclist. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar