Selasa, 30 Mei 2017

Ampenan Bike Tour

Di kesempatan lain, 
Demi upaya memberdayakan para kru cilik untuk lebih intensif menyenangi kegiatan bersepeda. Disamping menyadarkan perihal aksi sehat gowes. Start poin awal lagi-lagi kami pilih di pelabuhan Ampenan. Dinding relief batu paras itu menjadi acuan referensi utama. 
Tentu tematik-nya gak bisa melulu tentang kaitan sejarah Ampenan sebagai eks kota bandar. Wacana terlalu berat. Jadi harus di modifikasi dengan pembelajaran lingkungan dengan bumbu visual ringan. Variasi lintas alur jalan. Ada aspal.... lorong gang sempit. setapak persawahan...rada country road. Makadam... jalan tanah dan berair. Intinya, untuk menumbuhkan semangat dan inovasi diri menghadapi variasi medan... motivasi kegiatan berkelompok dan berbagi kecerian sepanjang perjalanan yang dilalui.

Jarak tempuh : +/- 3 km
Durasi waktu : kurang 1 jam 
pangsa target : anak-anak
Note : waktu bisa menyesuaikan. jika ditambah variasi kegiatan selain foto"/selfie avenue (spot) di lokasi tertentu. Misal : pembelajaran tentang tanaman liar ber-khasiat obat.  Tanaman spesifik. Menggambar atau bike sketching. 

Ada yang ber-minat ikut program ini???
cukup kontak (081936712337) dan diskusi singkat tentang kebutuhan.
Baca ketentuan syarat reservasi di kolom informasi sebelah kanan.

Selanjutnya gowes...., get health & happy
   















Kamis, 25 Mei 2017

Heritage Ampenan

selayang pandang via mancal...,
Berikut adalah kegiatan terkait gagas wisata bersepeda sambil mengenal delik penjuru kota Ampenan. Ampenan telah lama dikenal sebagai tatanan kota dengan rekam sejarah cukup panjang. Menyandang eks kota Bandar sejak era kolonial. Tempat menampung segala pembauran multi etnis dan rupa warna budaya pendukungnya.
Dan spot awal kami dimulai dari pahatan unik di dinding. Batu paras..itu cukup sebagai bahan referensi untuk mengawali acara gowes kami saat itu. mengenal ikon-ikon dan mendalami lambang dari sisa peradapan. Jejak yang sangat menarik untuk di gali demi pengenalan lebih inten. Antropologi dan sosiologi budaya terlampir.

Ada yang berminat menikmati wacana Ampenan tempo dulu? Sambil bersepeda sore... menyusuri gang-gang... celoteh warga khas. Tentu saja kegiatan ini sarat bermuatan pendidikan socio-hostoris. Sekaligus sarana rekreasi, baik pribadi maupun keluarga. Lebih menarik lagi... kawasan kami juga identik wisata kuliner-nya. Terdapat di beberapa sudut sektor beda poligon kampung. Ada beberapa opsi pilihan. Semisal soto Ramayana dengan sajian aneka es campur. Sate bulayak dan menu ikan segar di pantai Ampenan. Nasi kuning khas Kampung Melayu. Soto banjar...tongseng spesial di spot Kampung Banjar. Nasi kebuli tematik arab di warung al-Hambra. Nasi campur spesial...ada istilah nasi olah (spesial sayur paku) khas menu sasak dan urap timun.

NOTE :  Bagi siapapun anda, wisatawan kategori apapun. Silak... jika mengunjungi Lombok, terutama berkesempatan hadir di Mataram. jangan abai untuk jenguk Ampenan. Kami siap memandu sekaligus mendampingi. Terutama bagi yang belum mencanangkan acara alternatif bersepeda. Mari jajal wisata kota tua dan hiruk pikuknya. "Ampenan the Complexity".  bagi Anda yang punya kegemaran lain berupa aksi sketching... perpaduan 2 kegiatan ini akan menjadi nilai lebih. Bike sketching..seperti yang saya lakukan pada aksi mandiri. sampel contoh LINK1 Link2

kontak : Taufan
mobile XL : 081936712337 (info cepat)
or FB inbox : taufan galaxy (jika hendak booking sebelumnya)
Subsidi sepeda 100.000,-/bike
guide fee : pay as you wish

Additional : 
Sepeda yang dipakai adalah jenis vintage generasi 90's. bertajuk FEDERAL. Alasan-nya adalah semata apresiasi terhadap hasil karya bangsa sendiri. Upaya ini sekaligus rangkap tindak konservasi varian sepeda besi dengan identik tematik kucing.

Relief batu paras di parkiran spot eks Pelabuhan Ampenan. Ini sebgai rujukan awal... prakata mengenal sejarah panjang Lombok dalam gambar.


spot menara Mercusuar dekat pelabuhan

Konco... klenteng/Vihara tempat peribadatan umat Budha.

Relief pigura yang identik warga keturunan.

Gedung tua...persis disamping kompleks Pertamina depo Ampenan. belakang Vihara. Saat ini berfungsi sebagai gedung pengerjaan peti mati bagi komunal Tionghoa. 

gedung besar (barn) ini dulunya merupakan gudang penyimpanan bagi pengusaha yang berkaitan dengan usaha bongkar pasang di pelabuhan Ampenan. 

Gedung tua... saat ini juga aktif dijadikan sebagai lokasi pemotretan dengan nuansa jadul/vintage

kompleks Masjid At-Taqwa di Kampung Arab. selain masih mempertahankan aksen lawas-nya. Secara arsitektural merupakan pembauran khas multi etnik. genteng menyerupai tumpukan joglo. Pagar di atas atap setengah mengadopsi struktur bangunan model Eropa.

plank bundar nama masjid... menggunakan logo dengan bentuk graha lumbung. Tempat penyimpanan padi sebagai konotasi ke-khas-an daerah Lombok. Sebagai lumbung pangan... dan intensifikasi pertanian yang sudah dikenal sejak lama. bahkan tercatat pada perjalanan lawatan Naturalist, Alfred Russel Wallace.

Salah satu Masjid tua, di Dayen Peken - Ampenan Utara. Masjid djamiq Lebai Sandar. Kubah-nya tetap berupa gunduk konvensional. Secara inisial kata Lebai mengingatkan istilah identik warna Nusantara khas Sumatra. Lebai adalah pengurus masjid, atau marbot. Sandar... bisa jadi merupakan sekelompok utusan yang datang ke Ampenan dulu. Dalam sinergi perdagangan antar pulau.. yang kemudian berinisiatif mendirikan rumah ibadah.


ini adalah bangunan eks bea-cukai era Belanda. Kini beralih fungsi rumah pegadaian. Ada 2 kontras bentuk graha mewakili citra budaya yang bersinergi. Bentuk depan mengadopsi lumbung khas adat lokal (tentu saja ini adalah struktur bangunan yang baru... semata tambahan di kurun waktu kemudian) Bentuk depan bangunan yang asli justru ada pada belakangnya. Art duco khas negara Eropa. Bentuk varian pagar itu yang pada inset lain terdapat pada penyertaan masjid At-Taqwa di Kampung Arab. 

Detil bangunan asli yang di belakang struktur bangunan tambahan bentuk lumbung.

simpang lima Ampenan.

Jl. Koperasi...tampak pada plank terdapat 2 versi penyajian huruf arab tanpa harakat dan pallawa (jawa kuno). Bukan tanpa sebab, penamaan ini juga sebagai bentuk jalinan multi etnik yang memang pernah ada dalam sejarah. Sekaligus penyiapan wacana dari Pemkot Mataram sejak getol bersosialisasi tentang pengembangan paket wisata halal/syariah. di kurun belakangan ini. (sekitar edisi 2014/2015)

Ampenan Nol Kilometer. dulunya, taon 80an ...tempat ini terdapat terminal bemo sebagai tempat trayek antar jarak Cakra-Ampenan. Kini tempat ini telah beralih fungsi sebagai taman, lahan terbuka hijau. Ajang kongkow di sore hari. diapit oleh beberapa deret ruko. Sebelah utara didominasi oleh keluarga arab fahm Bages. sedang kompleks ruko sebelah selatan lebih dikenal dengan Pecinan mini. lebih menarik lagi, saat musim durian tiba... lokasi ini dipenuhi oleh pedagang yang datang dari pinggiran kota.



Hok kian Kong Hwee... ini adalah satu bangunan dari warga keturunan tionghoa. dari marga tertentu. Hokkian. dulu-nya menjadi ajang tempat kumpul dan menjadi pusat kegiatan tematik sosial bagi warga Ampenan. Semangat pengabdian bagi berkah sosialisasi antar warga tanpa memandang SARA. 

Ini adalah satu pura, tempat peribadatan umat hindu asal Bali. kompleks poligon wilayah ini dikenal dengan sebutan Karang Ujung. penyebutan nama Karang identik dengan sejarah bermukimnya unsur pengaruh dari kerajaan KarangAsem dijaman kolonial dulu. Seperti halnya tempat lokasi lain yang bertebaran di kota Mataram, banyak memakai nama Karang dengan struktur menejemen sistim adat banjar.

Dibawah ini penampakan jalan Niaga. Alur lintas aspal selatan dari Taman kecil di tengah Ampenan Nol kilometer. Bentangan lampion di malam hari semakin mempercantik nuansa malam saat melintas disana. Pecinan khas Ampenan.